Pendidikan sains
yaitu suatu pengkajian pendidikan untuk menelaah dan dan memecahkan
masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan disiplin ilmu tertentu sebagai
dasarnya. Cara kerja pendekatan sains dalam pendidikan yaitu dengan menggunakan
prinsip-prinsip dan metode kerja ilmiah yang ketat, baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif sehingga ilmu pendidikan dapat diiris-iris
menjadi bagian-bagian yang lebih detail dan mendalam.
Melalui pendidikan
sains ini kemudian dihasilkan sains pendidikan atau ilmu pendidikan, dengan
berbagai cabangnya, seperti:
(1) sosiologi
pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari sosiologi dalam
pendidikan untuk mengkaji faktor-faktor sosial dalam pendidikan;
(2) psikologi
pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari psikologi untuk
mengkaji perilaku dan perkembangan individu dalam belajar;
(3) administrasi
atau manajemen pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari
ilmu manajemen untuk mengkaji tentang upaya memanfaatkan berbagai sumber daya
agar tujuan-tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien;
(4) teknologi
pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari sains dan teknologi
untuk mengkaji aspek metodologi dan teknik belajar yang efektif dan efisien;
(5) evaluasi
pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari psikologi
pendidikan dan statistika untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa;
(6) bimbingan dan
konseling, suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari beberapa disiplin
ilmu, seperti: sosiologi, teknologi dan terutama psikologi.
Tentunya masih
banyak cabang-cabang ilmu pendidikan lainnya yang terus semakin berkembang yang
dihasilkan melalui berbagai kajian ilmiah.
Jelaslah bahwa obyek
formal pendidikan sains adalah berbagai pendekatan untuk menelaah permasalahan
pendidikan, sedangkan cabang-cabang pendidikan sains adalah obyek formal yang
berfungsi sebagai alat-alat yang sesuai untuk memecahkan permasalahan dalam
bidang masing-masing.
Contohnya saja jika
ada permasalahan siswa di sekolah karena sering bolos, tentunya guru BK lebih
tepat untuk mnyelesaikan dan bertanggung jawab dengan permasalahan psikologi
siswa tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar