Menyambung komen saya di atas :
menurutu hemat saya penyelesaian
masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah,
tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh.
Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan angaran saja.
Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu
pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib
Belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita.
Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pingiran
yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan
terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan
anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka
menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut,
bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa
ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan
pada kompetisi di era global.
Ada beberapa masalah utama
pendidikan kita saat ini yang perlu dicermati, yaitu rendahnya kualitas
SDM pendidikan dan sistem pendidikan yang kita pakai. Banyaknya pelajar
Indonesia masih belajar dalam taraf menghafal saja. Dimana hanya
berbekal hafalan tidak membuat tambahnya suatu kecerdasan maupun
tambahnya kedewasaan seseorang karena pmbelajran yang masih konvensional
dan belum tepat arah menuju sebenarnya belajar menurut kontruktivisme.
Untuk mengatasi masalah itu, perlu usaha keras dari pelajar, pangajar,
dan pemerintah sebagai pemegang berwenang dan mengelola dana. Bagaimana
agar pelajar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki para anak didik
melalui kendali dan kontrol dari guru. Sedangkan pemerintah sebagai
penyedia sarana dan prasarana ada upaya agar tercukupi. Dengan buruknya
sarana dan prasarana pendidikan dan kurikulum yang kurang efektif. Semua
itu berasal dari hal yang terpisah-pisah, yaitu sistem pendidikan dan
taraf kemampuan SDM pendidikan.Untuk meningkatkan alokasi dana
pendidikan yang memadai dengan meletakkan pembangunan pendidikan sebagai
perioritas pertama.
klik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar