Permohonan maaflah yang dapat ku haturkan kepada murid-murid ku selama
ini. Semoga dengan elegi ini membangkitkan semangat dari guru yang telah
padam dan bersembunyi seperti takut melihat langit yang terang. Ini lah
kenyataan pahit dan secara sadar yang telah kami lakukan, bukan saja
"membunuh" kebebasan siswa dalam berkreasi, tetapi juga memaksakan
kehendak kami seolah dewa yang selalu benar dan murid seperti wadah yang
hanya di isi oleh air, bukan seperti tanaman yang tumbuh dan senantiasa
kami fasilitasi untuk bisa lebih berkembang...
thanks for Mr. Marsigit...
we will do the best for education in our country..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar